DAMPAK PENCEMARAN MERKURI TERHADAP BIOTA AIR DAN
KESEHATAN MANUSIA June 12, 2012
Filed under: Kesehatan
— Urip Santoso @ 3:34 am
Tags: biota, kesehatan, lingkungan, merkuri
Tags: biota, kesehatan, lingkungan, merkuri
Oleh: FEBRIYANA IRA WIDODO
ABSTRAK
Logam merkuri (Hg) adalah salah satu trace element yang mempunyai
sifat cair pada temperatur ruang dengan spesifik gravity dan daya hantar
listrik yang tinggi. Diantara berbagai macam logam berat, merkuri digolongkan
sebagai pencemar paling berbahaya. Sedang unsur-unsur logam berat lainnya juga
memiliki potensi yang membahayakan lingkungan perairan. Terdapatnya merkuri di
lingkungan perairan disebabkan kegiatan perindustrian dan kegiatan alam.
Pengaruh merkuri sebagai pollutan terhadap kehidupan biota laut dapat
bersifat langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui penurunan kualitas
air, dan melalui rantai makanan (food chain). Bentuk yang bersifat toksis dari
merkuri adalah methyl merkuri, yang mana dapat diakumulasi oleh biota air.
Terjadinya proses akumulasi di dalam tubuh ikan karena kecepatan pengambilan
merkuri(up take rate) oleh ikan lebih cepat dibandingkan proses eksresi.
Pengaruh toksisitas merkuri terhadap ikan dapat bersifat lethal dan sublethal,
sinergism dan antagonism. Dampak merkuri pada manusia dapat berupa gangguan
fisiologis, ganggunan sistim syaraf, gangguan pertumbuhan, dan gangguan
terhadap ginjal.
Kata kunci : mercuri, lingkungan, biota air.
A. PENDAHULUAN
Logam merkuri (Hg) adalah salah satu trace element yang mempunyai
sifat cair pada temperatur ruang dengan spesifik gravity dan daya hantar
listrik yang tinggi. Karena sifat-sifat tersebut, merkuri banyak digunakan baik
dalam kegiatan perindustrian maupun laboratorium. Merkuri yang terdapat dalam
limbah atau waste di perairan umum diubah oleh aktifitas mikro organisme
menjadi komponen methyl merkuri (CH3-Hg) yang memiliki sifat racun dan daya
ikat yang kuat disamping kelarutannya yang tinggi terutama dalam tubuh hewan
air. Hal tersebut mengakibatkan merkuri terakumulasi melalui proses
bioakumulasi dan biomagnifikasi dalam jaringan tubuh hewan-hewan air, sehingga
kadar merkuri dapat mencapai level yang berbahaya baik bagi kehidupan hewan air
maupun kesehatan manusia, yang makan hasil tangkap hewan-hewan air tersebut.
Proses akumulasi merkuri di dalam tubuh hewan air, karena kecepatan pengambilan
merkuri (up take rate) oleh organisme air lebih cepat dibandingkan dengan
proses ekresi.
Diantara berbagai macam logam berat, merkuri digolongkan sebagai pencemar
paling berbahaya. Sedang unsur-unsur logam berat lainnya juga memiliki potensi
yang membahayakan lingkungan perairan. Disamping itu, ternyata produksinya
cukup besar dan penggunaannya di berbagai bidang cukup luas. Pencemaran yang
disebabkan oleh logam-logam berat yang juga merupakan unsur-unsur langka (seng,
timah, kadnium, merkuri, arsen,nikel, vanadium dan berilium) merupakan masalah
yang serius dewasa ini. Pengaruh merkuri sebagai Pollutan terhadap kehidupan
biota laut dapat bersifat langsung maupun tidak langsung, misalnya dengan melalui
penurunan kualitas air. Adanya kemampuan mengakumulasi merkuri di dalam tubuh
biota laut dapat membahayakan kehidupan biota yang bersangkutan maupun biota
lainnya misalnya melalui rantai makanan atau food chai.
.
B. MERCURI (Hg)
Merkuri adalah unsur yang mempunyai nomor atom (NA) 80 sertamempunyai masa
molekul relatif (MR =200,59). Merkuri diberikan simbol kimia Hgyang merupakan
singkatan yang berasal bahasa Yunani Hydrargyricum ,yang berarticairan perak
.Bentuk fisik dan kimianya sangat menguntungkan karena merupakan satu-satunya
logam yang berbentuk cair dalam temperatur kamar (25°C),titik bekunyapaling
rendah (-39°C),mempunyai kecenderungan yang lebih besar ,mudah bercampur dengan
logam lain menjadi logam campuran (Amalgam/Alloi), juga dapat mengalirkan arus
listrik sebagai konduktor baik tegangan arus listrik tinggi maupun tegangan
arus listrik rendah. Merkuri merupakan salah satu unsur kimia yang biasa
digunakan pada proses pemisahan emas dengan unsur logam ikutan lainnya. Merkuri
termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecil pun dapat bersifat
racun. Merkuri merupakan logam yang dalam keadaan normal berbentuk cairan
berwarna abu-abu, tidak berbaudengan berat molekul 200,59. Tidak larut dalam
air, alkohol, eter, asam hidroklorida, hydrogen bromida dan hidrogen iodide;
Larut dalam asam nitrat, asam sulfurik panasdan lipid. Tidak tercampurkan
dengan oksidator, halogen, bahan-bahan yang mudah terbakar, logam, asam, logam
carbide dan amine. Merkuri dilepaskan ke atmosfer melalui pelbagai kegiatan
manusia, utamanyaberasal dari pembakaran sampah rumah tangga dan limbah
industri, dan khususnyapembakaran bahan bakar fosil seperti batubara. Asap yang
mengandung merkuridapat dengan mudah ditrasportasikan melalui udara dan
mengendap di daratan sertaair.
C. SIFAT DAN KEGUNAAN MERCURI
Logam merkuri atau air raksa mempunyai nama kimia hydragyrum yang berarti
perak cair. Merkuri dan senyawa-senyawanya tersebar luas dialam, mulai
dari batuan, air, udara dan bahkan dalam tubuh organisme hidup. Di alam merkuri
biasanya dijumpai dalam bentuk logam merkuri dan ion-ion merkuri. Secara umum
logam merkuri mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
- Berwujud cair pada suhu kamar (25oC) dengan titik beku paling rendah sekitar -39oC, sehingga mudah menyebar di permukaan air dan sulit dikumpulkan.
- Masih berwujud cair pada suhu 396oC. Pada temperatur 396oC ini telah terjadipemuaian secara menyeluruh.
- Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan logamyang lain.
- Tahanan listrik yang dimiliki sangat rendah, sehingga menempatkan merkurisebagai logam yang sangat baik untuk menghantarkan daya listrik.
- Dapat melarutkan bermacam-macam logam untuk membentuk alloy yang disebutdengan amalgam.
- Merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup, baik itudalam bentuk unsur tunggal (logam) ataupun dalam bentuk persenyawaan.
Bentuk dan penggunaan merkuri. Merkuri beradadalam bentuk senyawa, satu di
antaranya yang paling utama adalah Sinabar (HgS)yang sudah ditambang sejak 700
SM. Pada saat ini digunakan dalam industri dalamtiga bentuk : senyawa logam,
senyawa organik, dan senyawa anorganik. Penggunaanpaling besar adalah dalam
produksi alat elektronik. Penggunaan terbesar kedua adalah dalam industri
kloro-alkali, yang memproduksi klorin dan soda kaustik dengan
caraelektroforesis larutan sodium klorida dengan menggunakan merkuri sebagai
katodadalam sel elektrolisis. Penggunaan terbesar ketiga di dunia adalah dalam
fungisidatermasuk pelindung benih (seed dressings), meskipun perlu dicatat
bahwa di beberapanegara penggunaanny telah dilarang.
D. MERKURI DILINGKUNGAN PERAIRAN
Kadar merkuri yang tinggi pada perairan umumnya diakibatkan oleh buangan
industri (industrial wastes) dan akibat sampingan dari penggunaan
senyawa-senyawa merkuri di bidang pertanian. Merkuri dapat berada dalam bentuk
metal, senyawa-senyawa anorganik dan senyawa organic. Terdapatnya merkuri di
perairan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu pertama oleh kegiatan
perindustrian seperti pabrik cat,kertas, peralatan listrik, chlorine dan
coustic soda; kedua oleh alam itu sendiri melalui proses pelapukan batuan dan
peletusan gunung berapi. Namun pencemaran merkuri yang disebabkan kegiatan alam
pengaruhnya terhadap biologi maupun ekologi tidak significant. Di antara
beberapa sumber polutan yang menyebabkan penimbunan merkuri dilingkungan laut,
yang terpenting adalah industri penambangan logam, industri biji besi,
termasuk metal plating, industry yang memproduksi bahan kimia, baik
organic maupun anorganik, dan offshore dumping sampah domestik, lumpur dan
lain-lain.
Telah lama diketahui bahwa merkuri dan turunannya sangat beracun, sehingga
kehadirannya di lingkungan perairan dapat mengakibatkan kerugian pada manusia
karena sifatnya yang mudah larut dan terikat dalam jaringan tubuh organisme
air. Selain itu pencemaran perairan oleh merkuri mempunyai pengaruh terhadap
ekosistem setempat yang disebabkan oleh sifatnya yang stabil dalam sendimen,
kelarutannya yang rendah dalam air dan kemudahannya diserap dan terkumpul dalam
jaringan tubuh organisme air, baik melalui proses bioaccumulation maupun
biomagnifications yaitu melalui food chain.
Dikatakan pula bahwa fluktuasi merkuri di lingkungan laut, terutama di
daerah estuarin dan daerah pantai ditentukan oleh proses precification,
sedimentation, flocculation dan reaksi adsorpsi desorpsi. Akumulasi
merkuri di dalam tubuh hewan air, yaitu phytoplankton (Chlorella sp), Mussel
(genus Vivipare) dan ikan herbivoreGyrinocheilus aymonieri (fam.
Gyrinochelidae) karena up take rate merkuri olehorganisme air lebih cepat
dibandingkan proses eksresi.
Merkuri di alam umumnya terdapatsebagai methyl merkuri (CH3-Hg), yaitu
bentuk senyawa organic dengan daya racuntinggi dan sukar terurai dibandingkan
zat asalnya. FAO (1971) mengemukakan bahwamerkuri yang dapat diakumulasi adalah
merkuri yang berbentuk methyl merkuri, yangmana dapat diakumulasi oleh ikan
atau shellfish, dan juga merupakan racun bagimanusia.
Proses methylasi terpengaruh dengan adanya dominasi unsur sulfur (S),
yaitupada keadaan anaerob dan redokpotensial yang rendah. Faktor-faktor yang
sangatberpengaruh di dalam pembentukan methyl merkuri antara lain :suhu, kadar
ion Cl-,kandungan organic, derajad keasaman (pH), dan kadar merkuri
Beberapa kemungkinan bentuk merkuri yang masuk ke dalam lingkungan perairan
alam,yaitu :
a) Sebagai inorganic merkuri, melalui hujan,
run-off ataupun aliran sungai. Unsur ini bersifat stabil terutama pada
keadaan pH rendah.
b) Dalam bentuk organic merkuri, yaitu phenyl
merkuri (C6 H5-Hg), methyl merkuri(CH3-Hg) dan alkoxyalkyl merkuri atau
methyoxy-ethyl merkuri (CH3O-CH2-CH2-Hg+). Organik merkuri yang terdapat di
perairan alam dapat berasal dari kegiatan pertanian (pestisida).
c) Terikat dalam bentuk suspended
solid sebagai Hg2+2 (ion merkuro), mempunyai sifat reduksi yang baik.
d)
Sebagai metalik merkuri (Hgo), melalui kegiatan perindustrian dan manufaktur.
Unsur ini memiliki sifat reduksi yang tinggi, berbentuk cair pada temperatur
ruang dan mudah menguap.
Transfer dan transformasi merkuri dapat dilakukan oleh phytoplankton dan
bakteri, disebabkan kedua organisme tersebut relatif mendominasi suatu
perairan, dan juga oleh sea grasse. Bakteri dapat merubah merkuri menjadi
methyl merkuri, dan membebaskan merkuri dari sendimen. Dalam kegiatannya
bakteri membutuhkan bahan organic atau komponen-komponen karbon, nitrogen dan
posphat sebagai makanannya.
Sea grasess system mendominasi penyerapan merkuri darisendimen dan dari air
laut. Pada proses tersebut merkuri yang bebas dari sendimen dengan jalan lain
dapat kembali ke dalam jaring makanan melalui akarnya. Methyl merkuri yang
terbentuk dalam sediman bersifat tidak stabil,sehingga mudah dilepaskan ke
dalam perairan yang kemudian diakumulasi oleh hewan maupun timbuh-tumbuhan air.
Karena sifatnya yang sangat beracun, maka U.S. Food and Administration (FDA)
menentukan pembakuan atau Nilai Ambang Batas (NAB) kadar merkuri yang ada
dalam jaringan tubuh badan air, yaitu sebesar 0,005 ppm. Nilai Ambang
Batas yaitu suatu keadaan dimana suatu larutan kimia, dalam hal ini merkuri
dianggap belum membahayakan bagi kesehatan manusia. Bila dalam air atau makanan,
kadar merkuri sudah melampaui NAB, maka air maupun makanan yang diperoleh dari
tempat tertentu harus dinyatakan berbahaya. NAB air yang mengandung merkuri
total 0,002 ppm baik digunakan untuk perikanan.
Pencemaran perairan oleh merkuri akibat kegiatan alam mempunyai
kisaranantara 0,00001 sampai 0,0028 ppm, kecuali pada beberapa tempat seperti
sungai-sungaidi Itali dimana terdapat sumber endapan logam merkuri alamiah,
kadarnya dapatmencapai 136 pph.
E. PENGARUH TOKSISITAS MERKURI PADA IKAN
Pengaruh langsung pollutan (terutama pestisida) terhadap ikan biasa
dinyatakan sebagai lethal (akut), yaitu akibat-akibat yang timbul pada waktu
kurang dari 96 jam atau sublethal (kronis), yaitu akibat-akibat yang tim,bul
pada waktu lebih dari 96 jam (empathari). Sifat toksis yang lethal dan
sublethal dapat menimbulkan efek genetik maupun teratogenik terhadap biota yang
bersangkutan. Pengaruh lethal disebabkan gangguan pada saraf pusat
sehingga ikan tidak bergerak atau bernapas akibatnya cepat mati. Pengaruh sub
lethal terjadi pada organ-organ tubuh, menyebabkan kerusakan pada hati,
mengurangi potensi untuk perkembangbiakan, pertumbuhan dansebagainya. Seperti
peristiwa yangterjadi di Jepang, dimana penduduk disekitar teluk Minamata
keracunan methyl merkuriakibat hasil buangan dari sutu pabrik plastik. Methyl
merkuri yang terdapat dalam ikan termakan oleh penduduk disekitar teluk
tersebut. Ikan-ikan yang mati disekitar teluk Minamata mempunyai kadar
methyl merkuri sebesar 9 sampai 24 ppm.
Faktor-faktor yang berpengaruh di dalam proses pembentukan methyl merkuri
adalah merupakan faktor-faktor lingkungan yang menentukan tingkat keracunannya.
Merkuri yang diakumulasi dalam tubuh hewan air akan merusak atau menstimuli
sistemen zimatik, yang berakibat dapat menimbulkan penurunan kemampuan adaptasi
bagihewan yang bersangkutan terhadap lingkungan yang tercemar tersebut. Pada
ikan, organyang paling banyak mengakumulasi merkuri adalah ginjal, hati dan
lensa mata.
Toksisitas logam-logam berat yang melukai insang dan struktur jaringan luar
lainnya, dapat menimbulkan kematian terhadap ikan yang disebabkan oleh prosesa
noxemia, yaitu terhambatnya fungsi pernapasan yakni sirkulasi dan eksresi dari
insang.Unsur-unsur logam berat yang mempunyai pengaruh terhadap insang adalah
timah, seng,besi, tembaga, kadmium dan merkuri. Percobaan yang dilakukan
terhadap ikan Carasiusauratus menunjukkan bahwa urut-urutan penyerapan logam
berat oleh chemoreceptor (taste bund) dari ikan adalah merkuri, tembaga,
seng, dan timah.
Pengaruh pencemaran merkuri terhadap ekologi bersifat jangka panjang, yaitu
meliputi kerusakan strukturkomunitas, keturunan, jaringan makanan, tingkah laku
hewan air, fisiologi, resistensi maupun pengaruhnya yang bersifat sinergisme.
Sedang pengaruhnya yang bersifat linier terjadi pada tumbuhan air, yaitu
semakin tinggi kadar merkuri semakin besar pengaruh racunnya. Perbedaan derajad
toksisitas logam berat terhadap berbagai jenis biota laut dapatditunjukkan oleh
percobaan yang dilakukan Schweiger terhadap beberapa jenis ikan(antara lain trout dan
carp) yang ternyata memperlihatkan tingkat sensitifitas yangberbeda-beda dari
masing-masing jenis ikan tersebut.
Dari percobaan ini dapat dibuktikan bahwa perbedaan sensitifitas berkaitan
erat dengan perbedaan aktifitas dari ikan-ikan tersebut. Derajad toksisitas
juga ada hubungannya dengan respiratory flow dari masing-masing organisme,
yakni semakin tinggi respiratory flow, meningkat pula toksisitas dari logam
berat tersebut. Demikian pula secara tidak langsung kadar oksigen terlarut yang
rendah mengharuskan ikan untuk lebih banyak memompa air melalui insangnya,
dengan demikian respiratory flow meningkat, sehingga lebih banyak racun yang
terserap masuk ke dalam tubuh melalui insang. Di samping itu ada beberapa
ion dari berbagai logam berat yang bersifat sinergisme atau antogonistik satu
terhadap yang lain, misalnya Cu mempunyai sifat sinergisme terhadap Cd dan Mg.
Merkuri dapat menggumpalkan lendir pada permukaan insang dan merusak jaringan
insang sehinggaikan mati. Kadar 0,001 ppm merkuri (HgC1 2) dan selenium (Se0 2)
dapat mereduksi dalamkantong telur ikan mas (Cyprinus carpio). Ditambahkan pula
bahwa dosis tertentu methylmerkuri dapat menyebabkan pengaruh yang serius pada
kehidupan biologis danpenambahan dosis dapat menyebabkan kematian. Akumulasi merkuri
dalam tubuh biota laut juga terpusat pada organ tubuh yang berfungsi
untuk reproduksi, sehingga akan berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan
biotalaut terutama di dalam mengembangkan keturunannya.
Untuk mengevaluasi pengaruh toksisitas merkuri terhadap manusia, OECD
menentukan konsep yang disebut ADI (AcceptableDaily Intake) untuk
merkuri, yaitu intake merkuri oleh manusia yang diperbolehkan perhari. Konsep
tersebut dinyatakan :
- Jika intake merkuri ( dalam bentuk methyl merkuri) sebesar 0,3 mg per hari, maka merkuri akan tertinggal dalam darah manusia sebesar 0,2ug. Kadar setinggi itu akan dapat mengakibatkan keracunan (clinical symptons). Karenanya dianjurkan ADI sebesar 0,03 mg per hari.
- Jika tubuh ikan atau hewan mengandung 1 ppm merkuri dalam bentuk total inorganik merkuri, maka manusia dilarang makan daging ikan atau hewan tersebut melampaui2.0 gram per minggu.
F. DAMPAK MERKURI BAGI KESEHATAN
Tragedi “minamata disease“(penyakit minamata) ,berdasarkan penelitian
ditemukan penduduk di sekitar kawasan tersebut memakan ikan yang berasal
daribuangan sisa indutri plastik. Gejala keanehan mental dan cacat
saraf mulai tampak terutama pada anak-anak.Namun baru sekitar 25 tahun
kemudian sejak gejala penyakit tersebut tampak (ditemukan), pemerintah
Jepang menghentikan pembuangan Hg .Untuk menghilangkan sisa-sisa bahan pencemar
dan melakukan rehabilitasi penduduk yang terkena dampak menahun (kronik),
Negara ini telah membayar sangat mahal jauh melebihi keuntungan yang diperoleh
dari hasil pengeoperasian perusahaan Chisso Corporation Gejala yang timbul oleh
merkuri sebagai berikut :
Gangguan saraf sensoris : Paraesthesia ,kepekaan menurun dan
sulitmenggerakkan jari tangan dan kaki ,penglihatan menyempit,daya
pendengaranmenurun serta rasa nyeri pada lengan dan paha.
Gangguan saraf motorik : Lemah,sulit berdiri,mudah
jatuh,ataksia,tremor,gerakan lambat ,dan sulit berbicara.
Gangguan lain
: Gangguan mental,sakit kepala dan hipersalivasi.
Pengaruh Hg terhadap kesehatan manusia dapat diurai sebagai berikut :
1. Pengaruh terhadap Fisiologis
Pengaruh toksisitas Hg terutama pada Sistem Saluran Pencernaan (SSP)
danginjal terutama akibat merkuri terakumulasi.Jangka waktu,intensitas dan jalurpaparan
serta bentuk Hg sangat berpengaruh terhadap sistim yang dipengaruhi. Organ
utama yang terkena pada paparan kronik oleh elemen Hg dan organomerkuri adalah
SSP sedang garam merkuri akan berpengaruh terhadap kerusakan ginjal.
Keracunanakut oleh elemen merkuri yang terhisap mempunyai efek terhadap sistim
pernafasan sedang garam merkuri yang tertelan akan berpengaruh terhadap SSP,
efek terhadap sistim cardiovaskuler merupakan efek sekunder.
2. Pengaruh terhadap Sistim Syaraf
Hg yang berpengaruh terhadap sistim syaraf merupakan akibat promer dari
pemajanan uap elemen Hg dan MeHg karena senyawa ini mampu menembus “bloodbrain
barier” dan dapat mengakibatkan kerusakan otak yang “irreversible”sehingga
mengakibatkan kelumpuhan permanen. Hg yang masuk dalam pencernaan akan
memperlambat SSP yang mungkin tidak dirasakan pada pemajanan setelah
beberapabulan sebagai gejala pertama sering tidak spesifik seperti malaes,
pandangan kaburatau pendengaran hilang (ketulian).
3. Pengaruh terhadap Ginjal
Apabila terjadi akumulasi pada ginjal yang diakibatkan oleh masuknya
garamin organik Hg atau phenylmercury melalui SSP akan menyebabkan naiknya
permiabilitas epitel tubulus sehingga akan menurunkan kemampuan fungsi
ginjal(disfungsi ginjal). Pajanan melalui uap merkuri atau garam merkuri
melalui saluranpernafasan juga dapat mengakibatkan kegagalan ginjal karena
terjadinya proteinuria atau nephrotik sindrom dan tubular nekrosis akut.
4.Pengaruh terhadap Pertumbuhan
Terutama terhadap Bayi dari ibu yang terpajan oleh MeHg, dari hasil studi
membuktikan ada kaitan yang signifikan bayi yang dilahirkan dari ibu yang
makangandum yang diberi fungisida, maka bayi yang dilahirkan mengalami gangguan
kerusakan otak yaitu retardasi mental, tuli, penciutan lapangan
pandang,microcephaly, cerebral palsy, ataxia, buta dan gangguan menelan.
G. KESIMPULAN
Terdapatnya merkuri di lingkungan perairan disebabkan kegiatan
perindustrian dan kegiatan alam. Pengaruh merkuri sebagai pollutan
terhadap kehidupan biota laut dapat bersifat langsung maupun tidak langsung,
misalnya melalui penurunan kualitas air, dan melalui rantai makanan (food
chain). Bentuk yang bersifat toksis dari merkuri adalah methyl merkuri, yang
mana dapat diakumulasi oleh biota air. Terjadinya proses akumulasi di dalam
tubuh ikan karena kecepatan pengambilan merkuri (up take rate) oleh ikan lebih
cepat dibandingkan proses eksresi. Pengaruh toksisitas merkuri terhadap ikan
dapat bersifat lethal dan sublethal, sinergism dan antagonism. Dampak merkuri
pada manusia dapat berupa gangguan fisiologis, ganggunan sistim syaraf,
gangguan pertumbuhan, dan gangguan terhadap ginjal.
DAFTAR PUSTAKA
Alfian Zul. 2006.Merkuri : Antara Manfaat dan Efek Penggunaanya Bagi
Kesehatan Manusia dan Lingkungan .Universitas Sumatera Utara : Medan.
Anonim.2000. Merkuri dan Dampaknya Terhadap Manusia .[online] http://www.google.co.id (
diakse tanggal 8 Maret 2012)
Anonim.2009. Keracunan Merkuri .[online]http://www.ahliwasir.com/news/42/Keracunan-Merkuri (diakses
tanggal 8 Maret 2012)
Assa, I., 2003. Tingkat Keracunan Merkuri pada Pekerja Tambang di Desa
Talawaan Kecamatan Dimembe. Tesis. Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Budiono, Achmad .2002. Pencemaran Merkuri Terhadap Biota Air
.[online]http://www.google.co.id\ (diakses
tanggal 8 Maret 2012)
Edward. 2008. Pengamatan kadar merkuri di perairan teluk Kao (Halmahera)
dan perairan Anggai (Pulau Obi). UPT Loka Konservasi Biota Laut Tual, LIPI.
Maluku Tenggara. Indonesia.
Limbong, D. 2004. Dampak Potensial Aktivitas Penambangan Emas Rakyat
di Kecamatan Dimembe Terhadap Kesehatan Masyarakat. Makalah. Seminar Masalah
dan Solusi Penembangan emas Di Kematan Dimembe September 2004.
Rohmana.2006.Pendataan penyebaran unsur merkuri pada wilayah
Pertambanganemas daerah gunung gede, Kabupaten bogor, provinsi jawa barat
.[online] http://www.google.co.id (diakses
tanggal 8 Mei 2010)
Rudolf. 2004. Keluhan Gangguan Kesehatan pada Penambang emas tanpa izin dan
masyarakat
dalam kaitan dengan paparan merkuri di sekitar Sungai Kapuas Kecamatan
Nangan Sepauk Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Universitas Airlangga. .
Rumengan I.F.M. 2004. Dampak Biologi dari Pertambangan Emas Rakyat di
Daerah Aliran Sungai Talawaan, Manahasa Utara. Makalah. Seminar masalah dan
solusi penambangan emas di Kecamatan Dimembe 9 September 2004.
Sudarmaji, Adi Heru Sutomo dan Agus Suwarni. 2004. Konsumsi Ikan Laut,
Kadar Merkuri dalam rambut, dan kesehatan nelayan di Pantai Kenjeran Surabaya.
Universitas Airlangga.
Tugaswati, A Tri. 1997. Studi Pencemaran merkuri Dan Dampaknya
TerhadapKesehatan Masyarakat Di Daerah Mundu Kecamatan Indramayu.[online]http://www.google.co.id (diakses
tanggal 11 Maret 2012)
Wurdiyanto Gatot : Merkuri, Bahayanya dan Pengukurannya .Divisi Jasa
TeknologiKostranda, Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi
:BATAN.http://www.m3sultra.wordpress.com. (diakses tanggal 8 Maret 2012)